Minggu, 12 Oktober 2008

Ada Sesuatu yang Harus Ditulis

Di tengah tumpukan buku yang selalu setia menunggu giliran untuk dibaca, ada inspirasi yang keluar. Inspirasi yang ternyata sudah tersimpan lama dan tak ada yang menyentuh. Inspirasi mungkin bukan kata yang paling tepat. Saya lebih suka menyebutnya: kebutuhan. Ya, membaca dan menulis: kebutuhan.

Membaca, kata yang gampang dieja dan teramat sulit dilakukan. Banyak orang takut membaca. “Gimana mengingat yang kita baca itu smua,” komentar mereka. Sebuah apologi yang menyalahi semua kaidah-kaidah keilmuan. Ada juga yang ngasih komentar: “kalau sulit tidur membacalah.” Kalimat yang membuat kata-kata dalam buku melompat terkejut, “ Haaa…lho jadiin gua sekedar pengantar tidur doing?” Mereka marah. Dan lihat yang ini, dengan sedikit pembenaran, membaca katanya buat mata menangis/berkaca-kaca. Sesuatu yang diulang dengan frekuensi teratur akan menghasilkan sebuah kebiasaan (jadi teringat ketika DIKPOL dulu: kuantitas menentukan kualitas). Mata yang belum terbiasa digunakan untuk membaca tentunya akan membuatnya mengeluarkan cairan bening itu.

Yang jelas dan yang buat aku merasa lebih beruntung, aku tidak bagian dari mereka yang disebutkan di atas.

Kembali, membaca maupun menulis bagiku adalah kebutuhan. Kebutuhan yang buat kepala pusing berkeliling-keliling jika tidak dipenuhi. Ungkapan yang terkesan hiperbol? Sama sekali tidak.

Tidak ada komentar: